hmmm.. udah lama ga ngeblog, kira2 udah hampir setahun aku tidak "curhat" di tempat maya ini. Kangen rasanya, iya kangen! begitu sudah banyak hal yang terjadi dan aku tidak menuliskannya. oh oh oh sayang sekali pikirku.
sampai pada akhir november ini, hidupku bisa dibilang ada peningkatan. Peningkatan yang seperti apa? kita mulai dulu dari asmara. hahahaha, jadi, tgl 8 november 2k14 lalu aku jadian. YEAHHH!! setelah 3 tahun 8 bulan akhirnya kulepas juga masa lajangku dengan seseorang, seseorang yang satu kampus denganku, namanya Shella. I think she is strong woman, kind, have passion, dan mungkin aku suka dia gara2 itu, meskipun terkadang dia agak oon dikit (mudah2an g diabaca ma dia :v) tapi aku sayang bgt ma dia, gatau kenapa sekarang hidupku lebih semangat, seakan2 ada yang harus aku perjuangkan.
peningkatan apa lagi ya? hmmm, oiya oktober awal kemarin aku juga baru dapet pekerjaan. Meskipun pekerjaan yang mungkin dibilang orang "mbabu" ato "pesuruh" tapi tetep aku berpikir positif selama pekerjaan yang aku lakukan itu halal dan nyaman bagiku. Pekerjaan ini menyita waktuku selama weekend (yahhhhh, ga bisa weekend dong) tapi gapapa lah, namanya juga kerja pasti ada pegorbanan yang harus dillakukan ya toh?.
Capek? pasti lah, mana ada org kerja gak capek. tapi capek yg ini lain, jadi kerjaku itu 8 jam, 7 jam operation dan 1 jam istirahat, dalam waktu operation hampir tidak ada waktu utk duduk, aku harus tetap standby melayani customer, mengantarkan produk, sampai2 terkadang kakiku ini sangat keras (abo paling hahaha), but service a customer or people that was a pleasure thing! tak ada rasa malas saat aku bekerja, bahkan ketika ada customer yang menerima dan membalas senyumku, wah rasanya mereka itu sangat2 menghargai para orang seperti kami. still like it buddies.
intinya, pada akhir tahun 2014 ini, aku berharap akan masih ada banyak peningkatan yang aku capai, tak terkecual kuliahku, semoga Tuhan selalu menyertai aku. Amin.
yah sekian dulu cerita dari saya (bingung pake "saya" ato "aku") sampai jumpa di cerita berikutnya
regards,
Sunday, November 23, 2014
Wednesday, April 23, 2014
Resume Manajemen Proyek Pertemuan 8
MANAJEMEN BIAYA
Proses-Proses Manajemen Biaya Proyek
A. Estimasi biaya:
Membuat perkiraan atau estimasi biaya sumberdaya yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek.
B. Budgeting:
Mengalokasikan estimasi biaya keseluruhan terhadap item-item pekerjaan individual
untuk menentukan baseline untk mengukur kinerja.
C. Kontrol Biaya (Cost control): Mengontrol perubahan-perubahan terhadap budget proyek.
Prinsip
Dasar Manajemen Biaya
·
Biaya (Tangible Benefit
)merupakan biayabiaya atau benefit yang suatu organisasi/instansi dapat dengan
mudah mengukurnya dalam nilai nominal uang.
·
Biaya atau (Intangible Benefit) merupakan biaya atau benefit yang
sulit diukur dengan terminologi moneter.
·
Direct costs merupakan biaya yang dapat secara
langsung direlasikan dengan memproduksi produk dan layanan proyek.
·
Indirect costs merupakan biaya yang tidak secara
langsung dihubungkan dengan produk atau layanan proyek, tetapi secara tidak langsung
berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
·
Sunk cost merupakan uang yang dihabiskan pada
masa lalu; ketika memutuskan dalam proyek apa untuk berinvestasi atau yang dilanjutkan,
anda jangan memasukkan sunk costs.
Prinsip Dasar Manajemen Biaya
·
Teori Kurva Pembelajaran (Learning
curve) menyatakan
bahwa kalau banyak item diproduksi berulang-ulang, biaya satuannya menurun
dalam pola reguler sesuai dengan unit yang lebih banyak diproduksi.
·
Reserves
adalah nilai nominal uang yang termasuk dalam estimasi biaya untuk
mitigasi risiko biaya dengan memberikan jalan bagi situasi ke depannya yang
sulit diprediksi.
o
Contingency reserves memungkinkan situasi ke depannya yang dapat saja secara parsial
direncanakan (kadangkala disebut known unknown) dan termasuk dalam baseline
biaya proyek.
o
Management reserves memungkinkan situasi kedepannya yang tak dapat diprediksi (kadangkala
disebut unknown unknowns)
A.
Estimasi Biaya
·
Pimpinan
proyek musti menentukan estimasi biaya secara serius jika mereka ingin
menyelesaikan proyek dalam contraint budget.
·
Penting
diketahui tipe-tipe estimasi biaya, bagaimana menyiapkan estimasi biaya, dan
masalah-masalah khusus yang dikaitkan dengan estimasi biaya (misal biaya TI).
Rencana Manajemen Biaya à Rencana manajemen biaya cost
management plan merupakan dokumen yang berisi tentang bagaimana organisasi akan
mengelola variance biaya pada proyek.
Alat dan teknik dasar untuk estimasi biaya:
·
Analogis atau estimasi top-down: Menggunakan biaya aktual proyek
terdahulu, yang mirip sebagai dasar untuk mengestimasi biaya proyek saat ini
yang sedang berjalan.
·
Estimasi Bottom-up: Melibatkan estimasi item pekerjaan
atau aktivitas individual dan menjumlahkannya untuk memperoleh total estimasi
biaya proyek.
·
Pemodelan parametrik: Menggunakan karakteristik
(parameter) dalam model matematis untuk mengestimasi biaya proyek.
·
Alat terkomputerisasi: Alat, seperti lembar kerja dan
perangkat lunak manajemen proyek, yang dapat bekerja dengan pembuatan estimasi
biaya yang berbeda dan alat estimasi biaya dengan lebih mudah.
B.
Budgeting Biaya
·
Budgeting
biaya melibatkan pengalokasian estimasi biaya proyek terhadap item-item pekerjaan
individu menurut waktu.
·
WBS
merupakan masukan yang diperlukan untuk proses budgeting biaya karena WBS itu mendefinisikan
item-item pekerjaan.
·
Tujuan
penting ialah menghasilkan cost baseline: Budget dengan fase-waktu yang
digunakan pimpro untuk mengukur dan memantau konerja biaya.
C.
Kontrol Biaya
·
Kontrol
biaya proyek termasuk:
o
Memantau
kinerja biaya.
o
Memastikan
bahwa hanya perubahan proyek yang patut yang termasuk dalam baseline proyek
yang direvisi.
o
Menginformasikan
stakeholder proyek yang berwenang atas perubahan proyek yang akan mempengaruhi
biaya.
·
Banyak
organisasi seluruh dunia punya masalah dengan kontrol biaya.
EARNED VALUE MANAGEMENT
(EVM)
·
EVM
adalah teknik pengukuran kinerja proyek yang mengintegrasikan data scope,
waktu, dan biaya.
·
Dengan
baseline (rencana asli plus perubahanperubahan yang disetujui), anda dapat menentukan
sejauh mana proyek memenuhi tujuannya.
·
Anda
musti memasukkan informasi aktual secara periodik untuk menggunakan EVM.
·
Makin
banyak organisasi seluruh dunia yang menggunakan EVM untuk mengontrol biaya proyek.
Terminologi Earned Value Management
·
Planned value (PV), sebelumnya disebut budgeted cost of
work scheduled (BCWS), juga disebut budget, merupakan bagian estimasi biaya
total yang disetujui yang direncanakan untuk digunakan pada suatu aktivitas selama
periode yang diberikan.
·
Actual cost (AC), sebelumnya disebut actual cost of
work performed (ACWP), merupakan total biaya langsung dan tidak langsung yang
diadakan dalam penyelesaian pekerjaan selama periode tertentu.
·
Earned value (EV), sebelumnya disebut budgeted cost of
work performed (BCWP), merupakan estimasi value pekerjaan fisik yang
diselesaikan secara fisik.
·
EV
berdasarkan pada biaya asli yang direncanakan untuk aktivitas atau proyek dan
pada rate dimana tim menyelesaikan pekerjaan proyek atau aktivitas sampai tanggal
berjalan.
RATE OF PERFORMANCE
·
Rate
of performance (RP) merupakan rasio pekerjaan aktual yang diselesaikan terhadap
persentase pekerjaan yang direncanakan terhadap yang diselesaikan pada waktu
tertentu selama berjalannya aktivitas atau proyek.
·
Brenda
Taylor, Manajer Proyek senior di Afrika Selatan, menyarankan menggunakan
pendekatan ini untuk mengestimasi earned value
Wednesday, March 19, 2014
Manajemen Scope Proyek
Pengertian
Manajemen Scope Proyek
-
Scope (lingkup) merujuk pada semua
pekerjaan yang terlibat dalam membuat produk-produk proyek dan proses-proses
yang digunakan untuk membuatnya.
-
Deliverable merupakan produk yang dihasilkan
sebagai bagian proyek, seperti perangkat keras atau perangkat lunak, dokumen
perencanaan, atau catatan hasil rapat.
-
Manajemen
scope proyek termasuk proses-proses yang terlibat dalam pendifinisian dan
pengontrolan apa yang termasuk atau tidak termasuk dalam suatu proyek.
Proses – proses Manajemen Scope Proyek
-
Perencanaan Scope: Memutuskan bagaimana scope
akan didefinisikan, diverifikasi, dan dikontrol.\
-
Definisi Scope: Me-review project charter dan
pernyataan scope pendahuluan dan menambahkan informasi lebih banyak sesuai
dengan kebutuhan yang dibuat dan permintaan perubahan yang disetujui.
-
Membuat WBS: Membagi-bagi deliverable proyek
yang utama menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, lebih dapat di-manage.
-
Verifikasi Scope: Memformalisasi akseptasi scope
proyek.
-
Kontrol Scope: Mengontrol perubahan terhadap
scope proyek.
Perencanaan
Scope dan Rencana Manajemen Scope
Rencana Manajemen Scope merupakan dokumen yang mengandung
deskripsi bagaimana tim proyek akan mempersiapkan pernyataan scope proyek,
membuat WBS, memverifikasi kelengkapan deliverable proyek, dan mengontrol permintaan
perubahan-perubahan terhadap scope proyek.
Input kunci termasuk :
-
Project
charter,
-
Pernyataan
scope awal/pendahuluan, dan
-
Rencana
manajemen proyek.
Definisi
Scope dan Pernyataan Scope Proyek
-
Pernyataan
scope awal/pendahuluan, project chater, aset-aset proses organisasional, dan
permintaan perubahan yang disetujui menyediakan dasar pembuatan pernyataan
scope proyek.
-
Sebagaimana
waktu berjalan, scope suatu proyek harus jadi lebih jelas dan lebih spesifik.
Membuat Work
Breakdown Structure (WBS)
-
WBS
merupakan pengelompokkan pekerjaan berorientasi hasil (deliverable) yang
terkandung dalam suatu proyek yang mendefinisikan scope total proyek.
-
WBS
merupakan dokumen dasar yang memberikan dasar perencanaan dan pengaturan jadwal
proyek, biaya, sumberdaya, dan perubahan.
-
Dekomposisi
merupakan pembagian deliverable proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
Pendekatan
Untuk membuat WBS
Petunjuk (Guideline): Beberapa instansi (misal Dephan
A.S), menyediakan petunjuk untuk menyiapkan WBS.
Pendekatan Analogi: Mereview WBS proyek-proyek yang
mirip dan disesuaikan dengan proyek anda.
Pendekatan atas-bawah: Mulai dengan item-item proyek yang
paling besar dan memecahnya ke itemitem yang lebih kecil.
Pendekatan Bawah-atas: Mulai dengan task yang spesifik
kemudian meneruskannya ke tingkat atasnya.
Pendekatan Mind-mapping: Tulis task dalam format non-linier,
pencabangan dan kemudian membuat struktur WBS.
Gambar 1.1. WBS
dikelompokkan atas produk
Gambar 1.2. WBS
berdasarkan atas fase
Gambar 1.3. WBS dalam
format tabular
Gambar 1.4. WBS dengan
Gantt Chart dalam Microsft Project 2000
Subscribe to:
Posts (Atom)