Pages - Menu

Sunday, November 23, 2014

corat coret november 2014

hmmm.. udah lama ga ngeblog, kira2 udah hampir setahun aku tidak "curhat" di tempat maya ini. Kangen rasanya, iya kangen! begitu sudah banyak hal yang terjadi dan aku tidak menuliskannya. oh oh oh sayang sekali pikirku.

sampai pada akhir november ini, hidupku bisa dibilang ada peningkatan. Peningkatan yang seperti apa?  kita mulai dulu dari asmara. hahahaha, jadi, tgl 8 november 2k14 lalu aku jadian. YEAHHH!! setelah 3 tahun 8 bulan akhirnya kulepas juga masa lajangku dengan seseorang, seseorang yang satu kampus denganku, namanya Shella. I think she is strong woman, kind, have passion, dan mungkin aku suka dia gara2 itu, meskipun terkadang dia agak oon dikit (mudah2an g diabaca ma dia :v) tapi aku sayang bgt ma dia, gatau kenapa sekarang hidupku lebih semangat, seakan2 ada yang harus aku perjuangkan.

peningkatan apa lagi ya? hmmm, oiya oktober awal kemarin aku juga baru dapet pekerjaan. Meskipun pekerjaan yang mungkin dibilang orang "mbabu" ato "pesuruh" tapi tetep aku berpikir positif selama pekerjaan yang aku lakukan itu halal dan nyaman bagiku. Pekerjaan ini menyita waktuku selama weekend (yahhhhh, ga bisa weekend dong) tapi gapapa lah, namanya juga kerja pasti ada pegorbanan yang harus dillakukan ya toh?.
Capek? pasti lah, mana ada org kerja gak capek. tapi capek yg ini lain, jadi kerjaku itu 8 jam, 7 jam operation dan 1 jam istirahat, dalam waktu operation hampir tidak ada waktu utk duduk, aku harus tetap standby melayani customer, mengantarkan produk, sampai2 terkadang kakiku ini sangat keras (abo paling hahaha), but service a customer or people that was a pleasure thing! tak ada rasa malas saat aku bekerja, bahkan ketika ada customer yang menerima dan membalas senyumku, wah rasanya mereka itu sangat2 menghargai para orang seperti kami. still like it buddies.

intinya, pada akhir tahun 2014 ini,  aku berharap akan masih ada banyak peningkatan yang aku capai, tak terkecual kuliahku, semoga Tuhan selalu menyertai aku. Amin.

yah sekian dulu cerita dari saya (bingung pake "saya" ato "aku") sampai jumpa di cerita berikutnya

regards,

Wednesday, April 23, 2014

Resume Manajemen Proyek Pertemuan 8

MANAJEMEN BIAYA
Proses-Proses Manajemen Biaya Proyek
A.     Estimasi biaya: Membuat perkiraan atau estimasi biaya sumberdaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
B.      Budgeting: Mengalokasikan estimasi biaya keseluruhan terhadap item-item pekerjaan individual untuk menentukan baseline untk mengukur kinerja.
C.      Kontrol Biaya (Cost control): Mengontrol perubahan-perubahan terhadap budget proyek.

Prinsip Dasar Manajemen Biaya
·         Biaya (Tangible Benefit )merupakan biayabiaya atau benefit yang suatu organisasi/instansi dapat dengan mudah mengukurnya dalam nilai nominal uang.
·         Biaya atau (Intangible Benefit) merupakan biaya atau benefit yang sulit diukur dengan terminologi moneter.
·         Direct costs merupakan biaya yang dapat secara langsung direlasikan dengan memproduksi produk dan layanan proyek.
·         Indirect costs merupakan biaya yang tidak secara langsung dihubungkan dengan produk atau layanan proyek, tetapi secara tidak langsung berhubungan dengan pelaksanaan proyek.
·         Sunk cost merupakan uang yang dihabiskan pada masa lalu; ketika memutuskan dalam proyek apa untuk berinvestasi atau yang dilanjutkan, anda jangan memasukkan sunk costs.
Prinsip Dasar Manajemen Biaya
·         Teori Kurva Pembelajaran (Learning curve) menyatakan bahwa kalau banyak item diproduksi berulang-ulang, biaya satuannya menurun dalam pola reguler sesuai dengan unit yang lebih banyak diproduksi.
·         Reserves  adalah nilai nominal uang yang termasuk dalam estimasi biaya untuk mitigasi risiko biaya dengan memberikan jalan bagi situasi ke depannya yang sulit diprediksi.
o   Contingency reserves memungkinkan situasi ke depannya yang dapat saja secara parsial direncanakan (kadangkala disebut known unknown) dan termasuk dalam baseline biaya proyek.
o   Management reserves memungkinkan situasi kedepannya yang tak dapat diprediksi (kadangkala disebut unknown unknowns)

A.     Estimasi Biaya
·         Pimpinan proyek musti menentukan estimasi biaya secara serius jika mereka ingin menyelesaikan proyek dalam contraint budget.
·         Penting diketahui tipe-tipe estimasi biaya, bagaimana menyiapkan estimasi biaya, dan masalah-masalah khusus yang dikaitkan dengan estimasi biaya (misal biaya TI).

Rencana Manajemen Biaya à Rencana manajemen biaya cost management plan merupakan dokumen yang berisi tentang bagaimana organisasi akan mengelola variance biaya pada proyek.

Alat dan teknik dasar untuk estimasi biaya:
·         Analogis atau estimasi top-down: Menggunakan biaya aktual proyek terdahulu, yang mirip sebagai dasar untuk mengestimasi biaya proyek saat ini yang sedang berjalan.
·         Estimasi Bottom-up: Melibatkan estimasi item pekerjaan atau aktivitas individual dan menjumlahkannya untuk memperoleh total estimasi biaya proyek. 
·         Pemodelan parametrik: Menggunakan karakteristik (parameter) dalam model matematis untuk mengestimasi biaya proyek.
·         Alat terkomputerisasi: Alat, seperti lembar kerja dan perangkat lunak manajemen proyek, yang dapat bekerja dengan pembuatan estimasi biaya yang berbeda dan alat estimasi biaya dengan lebih mudah.

B.      Budgeting Biaya
·         Budgeting biaya melibatkan pengalokasian estimasi biaya proyek terhadap item-item pekerjaan individu menurut waktu.
·         WBS merupakan masukan yang diperlukan untuk proses budgeting biaya karena WBS itu mendefinisikan item-item pekerjaan.
·         Tujuan penting ialah menghasilkan cost baseline: Budget dengan fase-waktu yang digunakan pimpro untuk mengukur dan memantau konerja biaya. 

C.      Kontrol Biaya
·         Kontrol biaya proyek termasuk:
o   Memantau kinerja biaya.
o   Memastikan bahwa hanya perubahan proyek yang patut yang termasuk dalam baseline proyek yang direvisi.
o   Menginformasikan stakeholder proyek yang berwenang atas perubahan proyek yang akan mempengaruhi biaya.
·         Banyak organisasi seluruh dunia punya masalah dengan kontrol biaya.

EARNED VALUE MANAGEMENT (EVM)
·         EVM adalah teknik pengukuran kinerja proyek yang mengintegrasikan data scope, waktu, dan biaya.
·         Dengan baseline (rencana asli plus perubahanperubahan yang disetujui), anda dapat menentukan sejauh mana proyek memenuhi tujuannya.
·         Anda musti memasukkan informasi aktual secara periodik untuk menggunakan EVM.
·         Makin banyak organisasi seluruh dunia yang menggunakan EVM untuk mengontrol biaya proyek.
Terminologi Earned Value Management
·         Planned value (PV), sebelumnya disebut budgeted cost of work scheduled (BCWS), juga disebut budget, merupakan bagian estimasi biaya total yang disetujui yang direncanakan untuk digunakan pada suatu aktivitas selama periode yang diberikan.
·         Actual cost (AC), sebelumnya disebut actual cost of work performed (ACWP), merupakan total biaya langsung dan tidak langsung yang diadakan dalam penyelesaian pekerjaan selama periode tertentu.
·         Earned value (EV), sebelumnya disebut budgeted cost of work performed (BCWP), merupakan estimasi value pekerjaan fisik yang diselesaikan secara fisik.
·         EV berdasarkan pada biaya asli yang direncanakan untuk aktivitas atau proyek dan pada rate dimana tim menyelesaikan pekerjaan proyek atau aktivitas sampai tanggal berjalan.

RATE OF PERFORMANCE
·         Rate of performance (RP) merupakan rasio pekerjaan aktual yang diselesaikan terhadap persentase pekerjaan yang direncanakan terhadap yang diselesaikan pada waktu tertentu selama berjalannya aktivitas atau proyek.
·         Brenda Taylor, Manajer Proyek senior di Afrika Selatan, menyarankan menggunakan pendekatan ini untuk mengestimasi earned value

Wednesday, March 19, 2014

Manajemen Scope Proyek





Pengertian Manajemen Scope Proyek
-          Scope (lingkup) merujuk pada semua pekerjaan yang terlibat dalam membuat produk-produk proyek dan proses-proses yang digunakan untuk membuatnya.
-          Deliverable merupakan produk yang dihasilkan sebagai bagian proyek, seperti perangkat keras atau perangkat lunak, dokumen perencanaan, atau catatan hasil rapat.
-          Manajemen scope proyek termasuk proses-proses yang terlibat dalam pendifinisian dan pengontrolan apa yang termasuk atau tidak termasuk dalam suatu proyek.


Proses – proses Manajemen Scope Proyek
-          Perencanaan Scope:  Memutuskan bagaimana scope akan didefinisikan, diverifikasi, dan dikontrol.\
-          Definisi Scope: Me-review project charter dan pernyataan scope pendahuluan dan menambahkan informasi lebih banyak sesuai dengan kebutuhan yang dibuat dan permintaan perubahan yang disetujui.
-          Membuat WBS: Membagi-bagi deliverable proyek yang utama menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, lebih dapat di-manage.
-          Verifikasi Scope: Memformalisasi akseptasi scope proyek.
-          Kontrol Scope: Mengontrol perubahan terhadap scope proyek. 

Perencanaan Scope dan Rencana Manajemen Scope 
Rencana Manajemen Scope merupakan dokumen yang mengandung deskripsi bagaimana tim proyek akan mempersiapkan pernyataan scope proyek, membuat WBS, memverifikasi kelengkapan deliverable proyek, dan mengontrol permintaan perubahan-perubahan terhadap scope proyek.
Input kunci termasuk :
-          Project charter,
-          Pernyataan scope awal/pendahuluan, dan
-          Rencana manajemen proyek.


Definisi Scope dan Pernyataan Scope Proyek
-          Pernyataan scope awal/pendahuluan, project chater, aset-aset proses organisasional, dan permintaan perubahan yang disetujui menyediakan dasar pembuatan pernyataan scope proyek.
-          Sebagaimana waktu berjalan, scope suatu proyek harus jadi lebih jelas dan lebih spesifik.


Membuat Work Breakdown Structure (WBS)
-          WBS  merupakan pengelompokkan pekerjaan berorientasi hasil (deliverable) yang terkandung dalam suatu proyek yang mendefinisikan scope total proyek.
-          WBS merupakan dokumen dasar yang memberikan dasar perencanaan dan pengaturan jadwal proyek, biaya, sumberdaya, dan perubahan.
-          Dekomposisi merupakan pembagian deliverable proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil


Pendekatan Untuk membuat WBS
Petunjuk (Guideline): Beberapa instansi (misal Dephan A.S), menyediakan petunjuk untuk menyiapkan WBS.
Pendekatan Analogi: Mereview WBS proyek-proyek yang mirip dan disesuaikan dengan proyek anda.
Pendekatan atas-bawah: Mulai dengan item-item proyek yang paling besar dan memecahnya ke itemitem yang lebih kecil.
 Pendekatan Bawah-atas: Mulai dengan task yang spesifik kemudian meneruskannya ke tingkat atasnya.
Pendekatan Mind-mapping: Tulis task dalam format non-linier, pencabangan dan kemudian membuat struktur WBS.


Gambar 1.1. WBS dikelompokkan atas produk
Gambar 1.2. WBS berdasarkan atas fase


Gambar 1.3. WBS dalam format tabular


Gambar 1.4. WBS dengan Gantt Chart dalam Microsft Project 2000