Pages - Menu

Wednesday, March 19, 2014

Manajemen Scope Proyek





Pengertian Manajemen Scope Proyek
-          Scope (lingkup) merujuk pada semua pekerjaan yang terlibat dalam membuat produk-produk proyek dan proses-proses yang digunakan untuk membuatnya.
-          Deliverable merupakan produk yang dihasilkan sebagai bagian proyek, seperti perangkat keras atau perangkat lunak, dokumen perencanaan, atau catatan hasil rapat.
-          Manajemen scope proyek termasuk proses-proses yang terlibat dalam pendifinisian dan pengontrolan apa yang termasuk atau tidak termasuk dalam suatu proyek.


Proses – proses Manajemen Scope Proyek
-          Perencanaan Scope:  Memutuskan bagaimana scope akan didefinisikan, diverifikasi, dan dikontrol.\
-          Definisi Scope: Me-review project charter dan pernyataan scope pendahuluan dan menambahkan informasi lebih banyak sesuai dengan kebutuhan yang dibuat dan permintaan perubahan yang disetujui.
-          Membuat WBS: Membagi-bagi deliverable proyek yang utama menjadi komponen-komponen yang lebih kecil, lebih dapat di-manage.
-          Verifikasi Scope: Memformalisasi akseptasi scope proyek.
-          Kontrol Scope: Mengontrol perubahan terhadap scope proyek. 

Perencanaan Scope dan Rencana Manajemen Scope 
Rencana Manajemen Scope merupakan dokumen yang mengandung deskripsi bagaimana tim proyek akan mempersiapkan pernyataan scope proyek, membuat WBS, memverifikasi kelengkapan deliverable proyek, dan mengontrol permintaan perubahan-perubahan terhadap scope proyek.
Input kunci termasuk :
-          Project charter,
-          Pernyataan scope awal/pendahuluan, dan
-          Rencana manajemen proyek.


Definisi Scope dan Pernyataan Scope Proyek
-          Pernyataan scope awal/pendahuluan, project chater, aset-aset proses organisasional, dan permintaan perubahan yang disetujui menyediakan dasar pembuatan pernyataan scope proyek.
-          Sebagaimana waktu berjalan, scope suatu proyek harus jadi lebih jelas dan lebih spesifik.


Membuat Work Breakdown Structure (WBS)
-          WBS  merupakan pengelompokkan pekerjaan berorientasi hasil (deliverable) yang terkandung dalam suatu proyek yang mendefinisikan scope total proyek.
-          WBS merupakan dokumen dasar yang memberikan dasar perencanaan dan pengaturan jadwal proyek, biaya, sumberdaya, dan perubahan.
-          Dekomposisi merupakan pembagian deliverable proyek menjadi bagian-bagian yang lebih kecil


Pendekatan Untuk membuat WBS
Petunjuk (Guideline): Beberapa instansi (misal Dephan A.S), menyediakan petunjuk untuk menyiapkan WBS.
Pendekatan Analogi: Mereview WBS proyek-proyek yang mirip dan disesuaikan dengan proyek anda.
Pendekatan atas-bawah: Mulai dengan item-item proyek yang paling besar dan memecahnya ke itemitem yang lebih kecil.
 Pendekatan Bawah-atas: Mulai dengan task yang spesifik kemudian meneruskannya ke tingkat atasnya.
Pendekatan Mind-mapping: Tulis task dalam format non-linier, pencabangan dan kemudian membuat struktur WBS.


Gambar 1.1. WBS dikelompokkan atas produk
Gambar 1.2. WBS berdasarkan atas fase


Gambar 1.3. WBS dalam format tabular


Gambar 1.4. WBS dengan Gantt Chart dalam Microsft Project 2000


Tuesday, March 4, 2014

KUNCI MENUJU SUKSES PROYEK


KUNCI MENUJU SUKSES PROYEK 
Dengan manajemen integrasi proyek yang baik


Proses - proses manajemen integrasi proyek:

Membuat project charter
bekerja dengan stake holder untuk membuat dokumen yang memberikan otorisasi suatu proses
- Membuat pernyataan pendahuluan scope
- Membuat rencana manajemen proyek
- Memantau dan mengendalikan kerja proyek
- Melaksanakan kontrol perubahan yang terintegrasi
- Menutup proyek
Perencanaan strategis & seleksi proyek 

Melibatkan penentuan tujuan jangka panjang, trend masa depan, memproyeksikan kebutuhan produk-produk dan layanan baru
biasanya menggunakan analisa SWOT

Organisasi seharusnya : 
  1.  mengidentifikasi proyek - proyek yang potensial
  2. menggunakan metode yang realistis untuk menseleksi ptoyek yang akan dikerjakan
  3. memformalisasi inisiasi proyek dengan menerbitkan project charter
Mengidentiikasikan protek - proyek yang potensial

Hal yang krusial untuk menyesuaikan proyek - proyek dengan strategi bisnis mendukung tujuan - tujuan bisnis secara eksplisit (kasar) merupakan alasan teratas yang disebutkan untuk berinvestasi dalam proyek - proyek TI.
Metode - metode untuk menseleksi proyek potensial

Biasanya tidak ada sumber daya untuk mengimplementasikan semua proyek
metode - metodenya termasuk : 
  1. memfokuskan pada kebutuhan organisasi secara luas
  2. mengkategorikan proyek - proyek (berdasarkan suatu problem, kesempatan, arahan, jangka waktu proyek, tanggal dikerjakan, prioritas keseluruhan proyek)
  3. menggunakan Net Present Value atau analisis finansial lainnya
  4. menggunakan model Weighted Scoring
  5. implementasi balanced scorecard